PENGERINGAN GELATIN

Kontrol Kelembaban untuk Pengeringan Gelatin
Gelatin adalah bahan makanan yang bening, tidak berwarna,
rapuh (ketika kering), tidak berasa yang berasal dari kolagen
yang diperoleh dari berbagai bagian tubuh hewan. Ini biasanya
digunakan sebagai agen pembentuk gel dalam makanan,
obat-obatan farmasi, kapsul vitamin, fotografi, dan manufaktur
kosmetik. agar-agar digunakan dalam sampo, masker wajah,
dan kosmetik lainnya; sebagai pengental agar-agar buah
dan puding (seperti Jell-O); dalam permen, marshmallow, kue,
es krim, dan yogurt; pada film fotografi; dan vitamin sebagai pelapis dan sebagai kapsul, dan kadangkadang digunakan untuk membantu “membersihkan” anggur.
Gelatin sensitif terhadap kelembaban dan suhu. Dalam proses pembuatan Gelatin, selama tahap
pengeringan, jika udara yang masuk ke pengering tidak dikondisikan dalam hal suhu dan kelembaban,
Gelatin menjadi rapuh atau gel meleleh dan tidak memadat menjadi pita. Kehadiran RH Tinggi juga
menyebabkan kontaminasi mikroba, yang sangat tidak diinginkan mengingat penerapan Gelatin dalam
industri makanan dan farmasi.
Pengaruh Kelembaban yang Tidak Terkendali
- Mencairnya gel dan kelainan pada karakteristik kelarutan hingga Gelatin menjadi tidak baik dan tidakcocok untuk digunakan
- Kontaminasi Mikroba
- Biodegradasi Glatin
Penyebab Kelembaban yang Tidak Terkendali
Pembuatan gelatin adalah proses yang kompleks. Ossein, kolagen yang tidak larut adalah bahan baku
dasar untuk pemrosesan Gelatin. Selama berbagai fase pembentukan gelatin, kontrol kelembaban sangat
penting untuk mendapatkan produk akhir yang berkualitas. Selama proses pengeringan, Gelatin melewati
perlahan jarak 35 meter melalui delapan zona suhu yang terpisah dan karenanya, kontrol kelembaban
diperlukan.
Rekomendasi Umum
Umumnya Gelatin direkomendasikan untuk dikeringkan dengan mensirkulasikan udara yang tidak lembab
ke dalam ruangan yang dipertahankan pada RH 20% pada suhu 32°C