PT. DWI MITRA TEKNINDO

Menu HVAC Engineer
(021) 876-2696
Menu Header

BLASTING

kontrol kelembaban untuk blasting

Blasting adalah operasi yang mendorong aliran bahan abrasif secara paksa dengan tekanan tinggi terhadap permukaan, dengan tujuan meratakan permukaan yang kasar, memperhalus permukaan yang kasar, membentuk permukaan baru, atau menghilangkan kontaminan dari permukaan. Cairan bertekanan, biasanya udara bertekanan, atau roda sentrifugal digunakan untuk mendorong bahan peledak (sering disebut sebagai media).

pengaruh kelembaban yang tak terkendali

efek merusak akibat kelembapan:

Ketika udara mencapai suhu titik embun, hal ini menyebabkan terjadinya kondensasi, yaitu uap air berubah menjadi tetesan air pada permukaan yang dingin. Tetesan air yang terbentuk ini dapat bereaksi dengan bahan tertentu atau bertindak sebagai media yang memungkinkan zat-zat lain untuk merusak bahan tersebut.

penyebab kelembaban yang tak terkendali

Uap air selalu ada dalam udara dalam jumlah tertentu. Dalam kondisi normal, kelembapan relatif sekitar 50% pada suhu nyaman antara 77-80°F dianggap menyenangkan. Namun, di India, sebagian besar wilayah memiliki tingkat kelembapan relatif yang bervariasi antara 60-90%, dengan suhu sabuk kering berkisar antara 85-100°F. Dampak dari kelembapan ini dapat dirasakan oleh manusia dan mesin. Meskipun kita menerima kelembapan sebagai bagian dari kehidupan kita, dampak jangka panjangnya pada mesin industri dapat merusak dan membebani perusahaan dengan biaya pemeliharaan yang tinggi setiap tahunnya.

rekomendasi umum

Kelembaban kritis dalam banyak kasus biasanya berada di sekitar 45%. Dalam beberapa situasi, bahkan harus lebih rendah, tetapi dalam praktiknya, kelembaban relatif yang harus dijaga untuk penyimpanan komponen baja dan mesin tidak boleh melebihi 40%. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol tingkat kelembaban dengan hati-hati.

Kelembaban relatif yang rendah dapat dicapai dengan dua cara, yaitu memanaskan udara atau menghilangkan kelembapan dari udara. Ketika udara dipanaskan, suhunya naik. Perangkat yang akan dilindungi juga harus dipanaskan hingga mencapai suhu yang sama dengan udara, karena suhu titik embunnya akan menjadi sangat tinggi. Jika permukaan logam memiliki suhu yang lebih rendah dari udara sekitarnya, hal ini dapat menyebabkan kondensasi. Peralatan yang lebih berat yang membutuhkan waktu lama untuk memanas mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang memadai selama proses pemanasan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top