PENYIMPANAN TEMBAKAU
Kontrol kelembabab untuk penyimpanan tembakau
Tembakau adalah daun yang dikeringkan dan sangat kaya akan nikotin. Biasanya, daun ini diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan rokok.
Pengaruh kelembaban yang tak terkendali
daun-daun tembakau dan tembakau yang di potong secara alami sangat higroskopis, mampu dengan mudah menyerap kelembaban dari lingkungan sekitar
Jika tingkat kelembaban yang tepat dan kontrol kelembaban tidak tercapai selama penyimpanan tembakau, berikut adalah kemungkinan yang bisa terjadi:
- korosi organik
- pertumbuhan jamur dan bakteri
- kerusakan pada daun tembakau yang di simpan
- terkontaminasi oleh serangga
Penyebab dari kelembaban yang tak terkendali
area penyimpanan atau suasana gudang merupakan sumber utama kelembaban dalam penyimpanan tembakau. Ketika daun tembakau memiliki sedikit kontak dengan kelembaban, berat dan karakteristiknya dapat mengalami banyak perubahan. Biasanya, tembakau disimpan di peternakan yang memiliki tingkat kelembaban relatif tinggi dibandingkan dengan tempat lain. Selain itu, tembakau disimpan dalam balok tekan. Ketika lot tembakau baru tiba di area penyimpanan, ia membawa dengan itu tingkat kelembaban tertentu dari proses transportasi, dan kelembaban ini, jika tetap ada dalam gudang untuk jangka waktu tertentu, dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Pertumbuhan ini didukung oleh keberadaan balok tekan tersebut. Kebersihan tembakau dan lingkungannya juga memainkan peran penting dalam mencegah masalah kelembaban yang tidak terkendali.
Rekomendasi umum
Untuk menjaga kandungan kelembaban tembakau yang disimpan, penting untuk menjaganya agar berada dalam rentang 16% hingga 19%. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pemeliharaan tingkat kelembaban relatif sebesar 35% hingga 45% di dalam area penyimpanan agar kualitas tembakau tetap terjaga. Selain itu, daun tembakau harus dikeringkan dengan baik sebelum dikemas dan dipasarkan.